KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada
Tuhan Semesta Alam Alloh SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Pencemaran Udara
tepat pada waktunya, guna memenuhi salah satu tugas mata kuliahKimia Dasar
semester 1 tahun pelajaran 2013/2014.
Makalah ini semoga dapat memberikan wawasan
baru tentang sebab dan akibat dari Pencemaran Udara.
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih banyak sekali kekurangannya, oleh karena itu
kami menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca.Semoga
makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta memberikan manfaat.
Bandung,November 2013
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dewasa
ini masalah lingkungan banyak menjadi perhatian sebagai obyek penelaahan.
Penelaahan itu berkisar pada beberapa aspek dan disiplin ilmu, diantaranya
kimia. Kimia lingkungan mempelajari masalah lingkungan hidup yang berkaitan
dengan proses kimia serta menerapkan ilmu kimia untuk mencegah dan memperbaiki
kerusakan lingkungan.
Lingkungan
yang paling erat kaitannya dengan kehidupan adalah udara, air dan tanah. Ketiga
komponen ini disusun oleh berbagai macam senyawa kimia dengan komposisi yang
tertentu. Susunannya itu merupakan suatu kesetimbangan.
Permasalahan-permasalahan
tentang lingkungan muncul sebagai efek sampingan dari kemajuan ilmu dan
teknologi yang mengakibatkan terganggunya kesetimbangan alam seperti; air,
udara dan tanah. Perubahan terhadap susunan dan kondisi udara, air dan tanah
sehingga tidak atau kurang berfungsi sebagaimana mestinya, berarti telah
terjadi pencemaran terhadap udara, air atau tanah tersebut.
Meningkatnya
industri yang mengolah hasil alam dan kian banyaknya penggunaan sumber daya
alam oleh manusia mengakibatkan terbentuknya zat polutan (pencemar) yang dapat
mencemari air, tanah dan udara. Hal ini akan mengakibatkan kerusakan pada
lingkungan dan menimbulkan gangguan terhadap kesehatan.
Dalam uraian selanjutnya akan dibahas tentang pencemaran udara
saja, dimana efek sampingnya sudah sangat terasa terutama dilingkungan kita.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Komposisi
udara
2.
Penyebab
penyemaran
3.
Dampak
dari pencemaran udara
4.
Upaya
C.
Tujuan
1.
Mengetahui
komposisi yang menyusun udara
2.
Mengetahui
sumber penyebab pencemaran udara
BAB II
ISI
A.
Komposisi
Udara
Udara merupakan campuran yang homogen antara
bermacam-macam gas. Komponen utama penyusun udara adalah gas oksigen dan gas
nitrogen. Dalam udara bersih terdapat kira-kira 21% gas oksigen, 78% gas
nitrogen dan sisanya terdiri: gas karbon dioksida, uap air dan gas mulia
seperti argon, neon, helium, kripton dan xenon.
Karena
dalam udara terdapat gas oksigen yang mempunyai sifat sebagai oksidator, maka
udara diperlukan untuk mengoksidasi dan pembakaran. Bahan makanan dalam tubuh
misalnya akan teroksidasi oleh oksigen yang diambil melalui pernafasan. Proses
oksidasi dapat pula terjadi pada logam-logam. Dalam industri, udara dipakai
antara lain untuk pembakaran, misalnya: industri asam sulfat memakai udara
untuk pembakaran sulfur, dalam industri baja udara dipakai untuk pembakaran
kokas. Gas nitrogen yang terdapat di udara diperlukan oleh tumbuh-tumbuhan,
akan tetapi tumbuh-tumbuhan tidak dapat langsung mengambil nitrogen dari udara.
Oleh sebab itu gas nitrogen tersebut diubah menjadi bahan yang dapat larut
dalam air, sehingga dapat diserap oleh akar. Lain halnya dengan karbon
dioksida, gas ini dapat diserap langsung dari udara oleh tumbuh-tumbuhan untuk
proses asimilasi.
Gas
oksigen dan nitrogen yang terdapat dalam udara itu dapat dipisahkan dengan
jalan mencairkannya, kemudian diuapkan kembali. Gas nitrogen akan lebih dahulu
menguap dibandingkan dengan gas oksigen. Berdasarkan prinsip ini kedua gas
tersebut diperoleh secara besar-besaran dalam industri. Gas oksigen yang
dihasilkan biasanya disimpan dalam tabung besi. Gas ini dipakai untuk membantu
pernafasan di rumah sakit, penyelam dan dapat pula dipakai untuk pembakaran
pada pengelasan dengan gas asetilen. Gas nitrogen yang dihasilkan dari
pemisahan udara dapat dipakai untuk membuat ammoniak (NH3).
A.
Penyebab
Pencemaran Udara
Jika udara bersih dialam dimasuki oleh bahan-bahan seperti gas CO,
SO2, NO2, O3dengan konsentrasi yang membawa
pengaruh kurang baik terhadap manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan atau organisme
lain, maka udara tersebut akan tercemar.
Pencemaran udara mungkin berasal dari alam dan
mungkin pula bukan dari alam. Pencemaran yang berasal dari alam misalnya gunung
berapi yang masih aktif atau gunung berapi yang meletus, rawa-rawa, nitrifikasi dan denitrifikasi biologiserta kebakaran hutan. Bahan pencemar yang
dikeluarkan gunung berapi atau hutan yang terbakar mungkin berupa debu, gas-gas
CO, SO2, dan H2S. Disamping itu proses pelapukan juga
menghasilkan beberapa macam gas. Pencemaran yang bukan berasal dari alam
misalnya akibat pembakaran tidak sempurna bahan bakar oleh kendaraan bermotor,
transportasi, industri pabrik, pembangkit listrik, pembakaran berbagai jenis
bahan bakardan gas buang
pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC).
Gambar 1.
Contoh-contoh sumber penyebab pencemaran udara
Sumber lainnya yang menyebabkan pencemaran udara adalah transfortasi
amonia, kebocoran tanki klor, timbulan gas metana dari tempat akhir pembuangan
sampah dan uap pelarut organik.
Ditinjau dari zat pencemarnya, maka zat pencemar itu dapat
dikelompokan menjadi: pencemar padat, pencemar gas dan pencemar radioaktif.
1.
Pencemar
Padat
Partikel-partikel
zat padat yang terdapat di udara mungkin debu atau partikel-partikel lain. Debu
mungkin berasal dari tanah yang diterbangkan oleh angin, partikel-partikel yang
ada di udara berasal dari pembakaran tidak sempurna dari bahan bakar.
Partikel-partikel tersebut ada yang mengandung timah hitam yang sangat beracun
yang berasal dari bensin yang mengandung tetra ethyl lead (TEL) yang berfungsi
sebagai anti knoking yaitu untuk mencegah pembakaran yang tidak terjadi pada
waktunya.
2.
Pencemar
Gas
Pengotoran
akibat gas-gas yang ada di udara merupakan pengotoran yang penting untuk
dibicarakan. Gas-gas yang menyebabkan terdiri dari senyawa anorganik maupun
organik. Zat yang termasuk pencemar dari kelompok senyawa anorganik antara lain
CO, SO2, SO3, H2S, NO, NO2, NH3,
Cl2. Sedangkan zat pencemar dari kelompok senyawa organik antara
lain hidro karbon, aldehid, keton dan CFC. Zat-zat pencemar tersebut dihasilkan
dari gas buang industri, gas buang kendaraan, spray dan sebagainya.
3.
Pencemar
Radioaktif
Zat
yang bersifat radioaktif dapat menimbulkan pencemaran udara, air dan tanah.
Bahan-bahan ini mungkin berasal dari tambang-tambang yang mengandung
bahan-bahan radioaktif, proyek-proyek yang menggunakan tenaga radioaktif atau
mungkin juga berasal dari angkasa luar. Zat yang bersifat radioaktif sangat
mempengaruhi kesetimbangan komposisi udara bersih dialam.
A.
Dampak
dari Pencemaran Udara
Berbagai dampak negatif
timbul dari akibat pencemaran udara, dimulai dari terganggunya kesehatan,
terpengaruhnya pertumbuhan tanaman, hujan asam, efek rumah kaca hingga
kerusakan lapisan ozon. Berikut uraian dampak dari pencemaran udara;
Dampak Terhadap Kesehatan
Substansi pencemar yang
terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat
pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran
besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat
mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISNA (infeksi saluran napas atas),
termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan
sebagai toksik dan karsinogenik.
Dampak Terhadap Tanaman
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat
terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di
permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis. Akibat dari terhambatnya proses fotosintesis terpengaruhnya penguraian
gas CO2menjadi O2 dan untuk tanaman pertanian
terpengaruhnya hasil serta kualitas panen.
Hujan Asam
Hujan
asam merupakan salah satu bentuk pencemaran tanah yang berasal dari pencemaran
udara. Gas CO2 dan NO2 yang dibuang dari industri akan
bertebaran di udara. Oksida ini akan bereaksi dengan kandungan air udara dan
membentuk H2SO4 dan HNO3 yang sangat merusak
tanaman. Hujan asam ini telah menjadi masalah besar bagi negara-negara industri
di dunia. Dan kini pun mulai menjadi masalah akibat dari polusi tersebut,
terutama di kota-kota besar yang identik banyak industri berdiri dan kendaraan
transportasi.
pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer.
Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air
hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
- Mempengaruhi kualitas air permukaan
- Merusak tanaman
- Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
- Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O
di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi.
Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global. Suhu bumi pun meningkat
ditambah lagi dengan berkurangnya luas hutan di dunia yang berfungsi sebagai
paru-paru dunia.
Dampak dari pemanasan global
adalah:
- Peningkatan suhu rata-rata bumi
- Pencairan es di kutub
- Perubahan iklim regional dan global
- Perubahan siklus hidup flora dan fauna
Kerusakan Lapisan Ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi
memfilter radiasiultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan
penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi
CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju
penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga
terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
B. Upaya Penanggulangan dari Pencemaran Udara
Untuk dapat menanggulangi terjadinya pencemaran udara dapat
dilakukan beberapa usaha antara lain:
1. Dengan mengganti bahan bakar kendaraan bermotor dengan
bahan bakar yang tidak menghasilkan gas karbon monoksida dan diusahakan pula
agar pembakaran yang terjadi berlangsung secara sempurna.
2. Pengolahan/daur ulang atau penyaringan limbah asap
industri.
3. Penghijauan atau pelestarian hutan untuk melangsungkan
proses fotosintesis (tanaman bertindak sebagai paru-paru kota).
4.
Tidak melakukan pembakaran hutan secara sembarangan
5.
Dengan
menempatkan lokasi pabrik dan industri di tempat yang jauh dari pemukiman.
6.
Setiap
pabrik harus mempunyai alat penyaring udara.
Berkurang atau tidaknya pencemaran udara
tergantung kepada kita sebagai anggota masyarakat maka kita sebagai anggota masyarakat
harus berhati-hati dalam memakai hasil-hasil teknologi yang merupakan salah
satu faktor penyebab pencemaran udara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar