Kamis, 04 Desember 2014

Problema Ekonomi Faktor Dosa

Negri ini yang notabene mayoritas muslim hanya mengedepankan "ritual ibadah khusus (seperti; shalat dll) sebagai media supaya terhindar dari dosa dan api neraka", sehingga parameter lain diabaikan, karena tidak ada dalam "kitab" entah kitab apa. Secara kenyataan faktor kesejahteraan (salah satunya ekonomi, pangan dll) menjadi pemicu dosa pula. Nah mungkin ini salah satu alasan kenapa negri ini memiliki masalah yang begitu komplek.

Kemiskinan mendekatkan ke kejahatan (kejahatan=dosa). Mungkin para penyaji materi kebajikan hanya memandang yang jauh disana sedangkan sandal yang berada dibawah diabaikannya.

Tuhan menciptakan kita dengan fitur otak, supaya berlogika dalam berkehidupan. Tidak ada faedahnya duduk buka kitab dengan sorban dibahu, realitanya kalau haus atau pun lapar pergi ke "dapur" , padahal mah berdo'a saja supaya kenyang.

Disini perlu penggodogan isi dari prosessor ciptaan Tuhan ini, yaitu otak. Supaya paham dunia itu wahid sehingga meniti akherat lebih "enjoy". Dunia dinomor duakan suatu hal sangat bahaya, ujung-ujungnya walau dengan rentetan do'a sekalipun "kocar kacir ekonomi atau dapur terancam padam" adalah tema mendera.

So... Lakukanlah modernisasi positif di Lembaga-lembaga keagamaan, Ponpes-ponpes yang masih dalam keortodokan dan para penyaji-penyaji keagaman, supaya kompatibel dengan masanya.

2 komentar:

  1. Setuju om kalou dipikir2 memang gtu 👍👍

    BalasHapus
  2. mari kita gerakan ke arah yang realistis yang bersandar kepada kebenaran

    BalasHapus