Minggu, 26 Oktober 2014

Islam Agama Rasionalis dan Menjungjung Kesehatan Lingkungan




الدَّرْسُ السَّادِسُ
الألف : اَلنَّصُّ الأَسَاسِيُّ
صيحّة الٍيًة في الاٍسلام
Kesehatan Lingkungan Menurut Pandangan Islam

Subhanallah... Islam menilai arti sebuah kebersihan  sangat penting yang kedudukannya sangat mulia, bagaimana tidak, ketika dipermulaan surat, Allah menurunkan Al-Qur’an Al-Karim tentang pembahasan ilmu pengetahuan yang berbunyi “Bacalah”. Lantas setelah itu Allah menurunkan surat yang menjelaskan tentang perintah kebersihan yang berbunyi “Dan atas pakaianmu, sucikanlah”.
Diantara hal yang terpenting dari kebersihan diantaranya adalah kebersihan sumber air, seperti air sungai dan air sumur. Untuk itu Islam sangat melarang keras untuk mengotorinya dengan menjatuhkan kotoran ataupun najis kedalamnya serta mencegah untuk buang air besar dan kecil ke dalam air, karena air yang sudah terkontaminasi dapat menyebabkan penyakit kolera, tipes dan gejala polio bagi anak-anak. Sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda “Janganlah salah seorang diantara kamu mandi di dalamnya”, (HR Bukhori).
Agama Islam pun sangat menganjurkan untuk selalu menjaga kebersihan tempat, jalan, bahkan seluruh kawasan di penjuru kota, melarang untuk membuang kotoran atau mengumpulkannya di dalam rumah atau meninggalkannya di jalanan. Namun agama Islam memerintahkan orang muslim ketika ia menemukan kotoran di jalanan untuk segera menghilangkannya bahkan haram untuk melakukan buang air kecil atau buang air besar dijalanan atau meludah sekalipun.
Islam menjadikan konsep kebersihan sebagai bagian dari ibadah, bahkan sebagai pedoman atau prinsip bagi agama itu sendiri, bukankah telah kita ketahui bersama bahwa sesungguhnya orang yang mau masuk ke agama Islam diharuskan untuk bersuci dan mandi terlebih dahulu sebelum ia mengucapkan dua kalimat syahadat dah tidaklah sah ibadah shalat kecuali dengan berwudlu atau tayamum. Tujuannya agar umat manusia memperhatikan arti sebuah kebersihan yang oleh Islam diungkapkan dengan istilah “suci” dan kotoran yang diungkapkan oleh agama Islam istilah “najis”.
Begitupun dengan kedua tangan kita yang merupakan faktor pentingdalam penyebaran bakteri atau kuman seperti ketika menyentuh makanan yang terkena polusi atau sesuatu yang mengotori atau bahkan setelah keluar dari WC dan kuman-kuman yang disebarkan karena tangan pun bisa menyebabkan penyakit tipes, disentri dan sebagainya. Untuk itu dalam agama Islam tidaklah cukup dengan membasuh kedua tangan saja ketika berwudlu, namun disunahkan untuk membersihkan tangan sebelum dan sesudah makan, sebelum dan bangun tidur, sebelum dan setelah keluar menjenguk orang sakit. Istilah yang sering kita dengar waktu kecil adalah “Basuhlah tanganmu sebelum dan sesudah makan”.
Sungguh Islam datang disatu waktu dimana umat manusia belum mengenal pentingnya arti kebersihan, tidak ada yang mampu mengatasi berbagai macam penyakit serta tidak ada yang mengenal istilah bakteri dan virus-virus. Maka Islam datang membawa petunjuk kepada mereka serta membimbing mereka dengan bahasa dan ungkapan yang santun dan mudah.
Dengan demikian kita dapat melihat bahwa sesungguhnya agama Islam mampu menetapkan tindakan efektif dengan cara mendatangkan sosok dokter dan umat muslim sudah terlebih dahulu mempraktekan tindakan tersebut sebelum masa-masa sekarang (14 abad yang lalu).

آلإسْلامُ لِ يْن الْعَقْلِ ؤَ الْعِلْمِ
Islam Agama yang Rasionalis dan Ilmiah
(Sains)

       Islam adalah sumber dan penerang bagi ilmu pengetahuan serta sebagai penjelas dan penerang petunjuk bagi manusia dalam mengamalkan pemikiran  dan akalnya, manusia lebih unggul dari pada yang lainnya disebabkan karena akal dan pengetahuan sehingga akal merupakan sebuah kunci untuk menunjukan setiap perkara sementara ilmu merupakan jembatan atau jalan untuk memahami fenomena kehidupan, untuk itu itu apabila manusia ceroboh dalam menggunakan akalnya maka ia diserupakan dengan binatang yang tidak akan mampu membedakan antara yang baik dan yang buruk. Dengan demikian manusia tanpa ilmu sangat lemah, tidak mengerti arti sebuah hidayah dari kesesatan dan kebaikan dari keburukan.
Barometer manusia yang mulia dihadapan agama ialah selagi ia mampu menggunakan akalnya terhadap sesuatu yang bermanfaat di dalam usaha mencari ilmu dan pengetahuan dan agama Islam bisa maju dan jaya karena ilmu serta menjadikan ahlinya pada martabat atau kedudukan yang ketiga setelah Allah dan Malaikat-Nya sebagaimana kemajuan akal pula dan menjadikan penyebab siksa di akhirat ketika ia ceroboh menggunakan akalnya, maka dari itu manusia dituntut untuk mencapai kesuksesan hidupnya atas dasar ilmu dan pengetahuan.
Agama Islam menuntut manusia untuk selalu berpedoman kepada ayat-ayat suci Al-Qur’an sebagai dasar penggunaan akal yang digunakan sesuai pada tempatnya dan kemanfaatannya, dituntut untuk berpikir sekuat tenaga untuk bisa mendapatkan sesuatu yang berfaidah dengan sebab itu pemikiran sangat diwajibkan secara syariat yang tidak bisa dibeda-bedakan dari kewajiban-kewajiban fisik lainnya yang telah manusia latih, bahkan keimanan tidak akan mungkin kokoh kecuali dengan dalih aqli yang bisa membuat seluruh orang mukmin merasa tenang dan tidak dan tidak diperbolehkan untuk taklid (mengikuti dalam hal aqidah) untuk itu dalil yang pasti (doruri)dijadikan pegangan di dalam keberadaan aqidah yang sah.
Kesimpulan sesungguhnya agama Islam membawa sebuah risalah untuk membangun kesuksesan dan kemuliaan, semua itu bisa dilakukan atau bisa tercapai karena unsur kesiapan dan kemajuan. Kesiapan tersebut tidak akan ada kecuali dengan menguasai ilmu dan akal, dengan sebab itu banyak perbedaan-perbedaan terdapat pada umat manusia yang disebabkan karena kebodohan dan kecerobohannya dalam berpikir. Untuk itu Islam bisa kokoh atas dasar membangun kejayaan umat serta kemuliaan umat yang berdasarkan atas pemikiran, akal, ilmu dan amal.





2.      Pandangan Islam tentang kesehatan lingkungan
       Agama Islam menjadikan konsep kebersihan sebagai bagian dari ibadah, bahkan sebagai pedoman atau prinsip bagi agama itu sendiri, yang bertujuan supaya tercipta lingkungan yang bersih dan sehat serta indah, seperti yang diperintahkan oleh Allah SWT dengan menurunkan surat yang menjelaskan tentang perintah kebersihan yang berbunyi “Dan atas pakaianmu, sucikanlah”, yang manfaatnya tak lain untuk kesejahteraan umat manusia itu sendiri. Untuk itu sebagai umat yang beragama diwajibkan untuk menciptakan dan selalu menjaga kebersihan.
3.      Islam agama yang rasionalis dan ilmiah
Agama Islam membawa sebuah risalah untuk membangun kesuksesan dan kemuliaan, semua itu bisa dilakukan atau bisa tercapai karena unsur kesiapan dan kemajuan. Kesiapan tersebut tidak akan ada kecuali dengan menguasai ilmu dan akal, dengan sebab itu banyak perbedaan-perbedaan terdapat pada umat manusia yang disebabkan karena kebodohan dan kecerobohannya dalam berpikir. Untuk itu Islam bisa kokoh atas dasar membangun kejayaan umat serta kemuliaan umat yang berdasarkan atas pemikiran, akal, ilmu dan amal.

Kesimpulan
Agama Islam adalah agama yang rasionalis dan ilmiah, dimana yang ajarannya berkaitan dengan hal yang realistis. Seperti halnya kebersihan lingkungan merupakan suatu anjuran yang rasional dan ilmiah yang diharuskan oleh Islam dengan tujuan supaya tidak munculnya berbagai macam penyakit.
Dari naskah bahasa arab yang terlampir dapat dipetik salah satu kaidah bahasa arab yang ada yaitu kaidah ma’ul bih atau dalam bahasa Indonesia disebut objek dan selalu mashub (berharokat akhir fathah َ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar