الدَّرْسُ السَّادِسُ
الألف : اَلنَّصُّ الأَسَاسِيُّ
صيحّة الٍيًة في الاٍسلام
Kesehatan Lingkungan Menurut Pandangan Islam
Subhanallah... Islam
menilai arti sebuah kebersihan sangat
penting yang kedudukannya sangat mulia, bagaimana tidak, ketika dipermulaan
surat, Allah menurunkan Al-Qur’an Al-Karim tentang pembahasan ilmu pengetahuan
yang berbunyi “Bacalah”. Lantas setelah itu Allah menurunkan surat yang
menjelaskan tentang perintah kebersihan yang berbunyi “Dan atas pakaianmu,
sucikanlah”.
Diantara hal
yang terpenting dari kebersihan diantaranya adalah kebersihan sumber air,
seperti air sungai dan air sumur. Untuk itu Islam sangat melarang keras untuk
mengotorinya dengan menjatuhkan kotoran ataupun najis kedalamnya serta mencegah
untuk buang air besar dan kecil ke dalam air, karena air yang sudah
terkontaminasi dapat menyebabkan penyakit kolera, tipes dan gejala polio bagi
anak-anak. Sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda “Janganlah salah seorang
diantara kamu mandi di dalamnya”, (HR Bukhori).
Agama Islam pun
sangat menganjurkan untuk selalu menjaga kebersihan tempat, jalan, bahkan
seluruh kawasan di penjuru kota, melarang untuk membuang kotoran atau
mengumpulkannya di dalam rumah atau meninggalkannya di jalanan. Namun agama Islam
memerintahkan orang muslim ketika ia menemukan kotoran di jalanan untuk segera
menghilangkannya bahkan haram untuk melakukan buang air kecil atau buang air
besar dijalanan atau meludah sekalipun.
Islam
menjadikan konsep kebersihan sebagai bagian dari ibadah, bahkan sebagai pedoman
atau prinsip bagi agama itu sendiri, bukankah telah kita ketahui bersama bahwa
sesungguhnya orang yang mau masuk ke agama Islam diharuskan untuk bersuci dan
mandi terlebih dahulu sebelum ia mengucapkan dua kalimat syahadat dah tidaklah
sah ibadah shalat kecuali dengan berwudlu atau tayamum. Tujuannya agar umat
manusia memperhatikan arti sebuah kebersihan yang oleh Islam diungkapkan dengan
istilah “suci” dan kotoran yang diungkapkan oleh agama Islam istilah “najis”.
Begitupun
dengan kedua tangan kita yang merupakan faktor pentingdalam penyebaran bakteri
atau kuman seperti ketika menyentuh makanan yang terkena polusi atau sesuatu
yang mengotori atau bahkan setelah keluar dari WC dan kuman-kuman yang
disebarkan karena tangan pun bisa menyebabkan penyakit tipes, disentri
dan sebagainya. Untuk itu dalam agama Islam tidaklah cukup dengan membasuh
kedua tangan saja ketika berwudlu, namun disunahkan untuk membersihkan tangan
sebelum dan sesudah makan, sebelum dan bangun tidur, sebelum dan setelah keluar
menjenguk orang sakit. Istilah yang sering kita dengar waktu kecil adalah “Basuhlah
tanganmu sebelum dan sesudah makan”.
Sungguh Islam
datang disatu waktu dimana umat manusia belum mengenal pentingnya arti
kebersihan, tidak ada yang mampu mengatasi berbagai macam penyakit serta tidak
ada yang mengenal istilah bakteri dan virus-virus. Maka Islam
datang membawa petunjuk kepada mereka serta membimbing mereka dengan bahasa dan
ungkapan yang santun dan mudah.
Dengan demikian
kita dapat melihat bahwa sesungguhnya agama Islam mampu menetapkan tindakan
efektif dengan cara mendatangkan sosok dokter dan umat muslim sudah terlebih
dahulu mempraktekan tindakan tersebut sebelum masa-masa sekarang (14 abad yang
lalu).
آلإسْلامُ لِ يْن الْعَقْلِ ؤَ الْعِلْمِ
Islam Agama yang Rasionalis dan Ilmiah
(Sains)
Islam adalah sumber dan penerang bagi
ilmu pengetahuan serta sebagai penjelas dan penerang petunjuk bagi manusia
dalam mengamalkan pemikiran dan akalnya,
manusia lebih unggul dari pada yang lainnya disebabkan karena akal dan
pengetahuan sehingga akal merupakan sebuah kunci untuk menunjukan setiap
perkara sementara ilmu merupakan jembatan atau jalan untuk memahami fenomena
kehidupan, untuk itu itu apabila manusia ceroboh dalam menggunakan akalnya maka
ia diserupakan dengan binatang yang tidak akan mampu membedakan antara yang
baik dan yang buruk. Dengan demikian manusia tanpa ilmu sangat lemah, tidak
mengerti arti sebuah hidayah dari kesesatan dan kebaikan dari keburukan.
Barometer
manusia yang mulia dihadapan agama ialah selagi ia mampu menggunakan akalnya
terhadap sesuatu yang bermanfaat di dalam usaha mencari ilmu dan pengetahuan dan
agama Islam bisa maju dan jaya karena ilmu serta menjadikan ahlinya pada
martabat atau kedudukan yang ketiga setelah Allah dan Malaikat-Nya sebagaimana
kemajuan akal pula dan menjadikan penyebab siksa di akhirat ketika ia ceroboh
menggunakan akalnya, maka dari itu manusia dituntut untuk mencapai kesuksesan
hidupnya atas dasar ilmu dan pengetahuan.
Agama Islam
menuntut manusia untuk selalu berpedoman kepada ayat-ayat suci Al-Qur’an
sebagai dasar penggunaan akal yang digunakan sesuai pada tempatnya dan
kemanfaatannya, dituntut untuk berpikir sekuat tenaga untuk bisa mendapatkan
sesuatu yang berfaidah dengan sebab itu pemikiran sangat diwajibkan secara
syariat yang tidak bisa dibeda-bedakan dari kewajiban-kewajiban fisik lainnya
yang telah manusia latih, bahkan keimanan tidak akan mungkin kokoh kecuali
dengan dalih aqli yang bisa membuat seluruh orang mukmin merasa tenang dan
tidak dan tidak diperbolehkan untuk taklid (mengikuti dalam hal aqidah)
untuk itu dalil yang pasti (doruri)dijadikan pegangan di dalam
keberadaan aqidah yang sah.
Kesimpulan
sesungguhnya agama Islam membawa sebuah risalah untuk membangun
kesuksesan dan kemuliaan, semua itu bisa dilakukan atau bisa tercapai karena
unsur kesiapan dan kemajuan. Kesiapan tersebut tidak akan ada kecuali dengan
menguasai ilmu dan akal, dengan sebab itu banyak perbedaan-perbedaan terdapat
pada umat manusia yang disebabkan karena kebodohan dan kecerobohannya dalam
berpikir. Untuk itu Islam bisa kokoh atas dasar membangun kejayaan umat serta
kemuliaan umat yang berdasarkan atas pemikiran, akal, ilmu dan amal.
2.
Pandangan
Islam tentang kesehatan lingkungan
Agama Islam menjadikan konsep kebersihan
sebagai bagian dari ibadah, bahkan sebagai pedoman atau prinsip bagi agama itu
sendiri, yang bertujuan supaya tercipta lingkungan yang bersih dan sehat serta
indah, seperti yang diperintahkan oleh Allah SWT dengan menurunkan surat yang
menjelaskan tentang perintah kebersihan yang berbunyi “Dan atas pakaianmu,
sucikanlah”, yang manfaatnya tak lain untuk kesejahteraan umat manusia itu
sendiri. Untuk itu sebagai umat yang beragama diwajibkan untuk menciptakan dan
selalu menjaga kebersihan.
3.
Islam
agama yang rasionalis dan ilmiah
Agama Islam
membawa sebuah risalah untuk membangun kesuksesan dan kemuliaan, semua
itu bisa dilakukan atau bisa tercapai karena unsur kesiapan dan kemajuan.
Kesiapan tersebut tidak akan ada kecuali dengan menguasai ilmu dan akal, dengan
sebab itu banyak perbedaan-perbedaan terdapat pada umat manusia yang disebabkan
karena kebodohan dan kecerobohannya dalam berpikir. Untuk itu Islam bisa kokoh
atas dasar membangun kejayaan umat serta kemuliaan umat yang berdasarkan atas
pemikiran, akal, ilmu dan amal.
Kesimpulan
Agama
Islam adalah agama yang rasionalis dan ilmiah, dimana yang ajarannya berkaitan
dengan hal yang realistis. Seperti halnya kebersihan lingkungan merupakan suatu
anjuran yang rasional dan ilmiah yang diharuskan oleh Islam dengan tujuan
supaya tidak munculnya berbagai macam penyakit.
Dari
naskah bahasa arab yang terlampir dapat dipetik salah satu kaidah bahasa arab
yang ada yaitu kaidah ma’ul bih atau dalam bahasa Indonesia disebut objek dan
selalu mashub (berharokat akhir fathah َ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar