Tubuh makhluk hidup (khususnya manusia) disusun oleh sebagian cairan
yang berasal dari air yang dikonsumsi. Apabila pengonsumsian air dibawah
kebutuhan dikarenakan sumber air minim atau terkontaminasi dapat
terjadi permasalan dalam kinerja organ-organ tubuh, yang merupakan
syarat kita masih bisa "ngoceh" alias hidup normal.
Ritual ibadah seperti shalat pun terlaksana dikarenakan berwudhu
(disamping tayamum) dengan air suci mensucikan. Apabila air suci
mensucikan minim adanya atau terkontaminasi,
Solunyinya, area penyerapan air harus selalu dijaga dimana peran tanaman menjadi vital keberadaanya. Klo di ilmu pengetahuan umum sih gitu hukumnya. Tapi yang miris ketika pecinta berwudhu kontra dengan pernyataan ini, mungkin kitab mereka tidak membahas bagaimana air suci mensucikan "always on" yang akan menopang napas kita dan rutinnitas berkehidupan kita.
*ketika masih ada yang kontra pencapaian estetika & etika berlingkungan berderajat tinggi jauh dari cita-cita. Realitanya kaum kontra masih mayoritas, dikarenakan tidak bersikap "welcome pengetahuan baru".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar