Kemajuan suatu bangsa tak lain kemajuan dari derajat peradaban bangsa
tersebut, yang mencerminkan setinggi apa pola pikir dan seberapa besar
kemampuan pemanfaatan anugrah Tuhan, yaitu otak.
Kemajuan ini
akan berkesinambungan apabila generasi yang segera "expired" selalu
mewariskan bekal peradaban kepada genarasi "penerus", bukan dengan
menonjolkan arogansi bahwa generasi "expired" selalu benar dan generasi
"penerus" masih "bau kencur" sehingga argumen/inovasi dianggapnya
nyanyian nina bobo.
Tapi generasi "penerus" punya HUKUM MUTLAK, bahwa realita & waktu akan menghakimi mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar